Produk: Ashitaba Leaf & Ashitaba Chalcone

Rabu, 13 Oktober 2010

MALAIKAT PENYEMBUH DARI NEGERI SAKURA

MALAIKAT PENYEMBUH DARI NEGERI SAKURA

Rahasia umur panjang penduduk Hachijo Jepang, hingga rata-rata 90 tahun akhirnya tersingkap. Mereka rutin mengkonsumsi Ashitaba setiap hari. Tanaman obat kaya antioksidan itu mereka jadikan sayur menyebabkan daya tahan tubuh sangat kuat.

Ashitaba mempunyai getah berwarna kuning atau chalcones yang keluar dari batang dan daun. Disitu terdapat beberapa bahan aktif seperti xanthoangelol dan 4-hydroxyderricin. Diantara sekitar 50 jenis Angelica, Ashitaba merupakan satu satunya yang memiliki getah kuning.

Selain kaya antioksidant tanaman ini juga ampuh melawan kanker seperti dibuktikan oleh Toru Okiyama, seorang peneliti di Universitas of Meiji Jepang yang memberikan ekstrak Ashitaba pada tikus penderita kanker paru dan kulit. Enam bulan berselang setelah perlakuan kanker paru dan kanker kulit tersebut sembuh.

Dari hasil penelitian lain yang dilakukan di FK Eihme University juga di Jepang menemukan senyawa yang berperan melawan kanker disebut XANTHOANGELOL, berfungsi menghambat sintesis DNA pada sel-sel kanker.

Xanthoangelo juga ditengarai ampuh mengobati Neuroblastoma alias kanker syaraf dan leukemia, Xanthoangelol berfungsi apoptosis dan mematikan sel kanker.

Ashitaba, masih saudara dengan Centella asiatica/pegagan disini dulu banyak diresepkan untuk menghilangkan kesulitan menstruasi, memperlancar aliran darah, obat diuretik, dan memperlancar susu ibu serta antihipertensi.

Fungsi lain adalah mengurang LDL (Low Dencity Lipoprotein) atau kita kenal dengan kholesterol jahat.

Ashitaba juga mempunyai kemampuan untuk melawaqn Diabetes, Kazau Hilda seorang herbalist di Jepang telah mencobanya dan secara fantastis menurunkan kadar glukosa dari 400 mg/dl ke 150mg/dl setelah mengkonsumsi Ashitaba selama 6 bulan. Kandungan 4-hydroxyderricin (4-HD) dan xanthoangelol memiliki khasiat seperti Insulin.
Angelica=Malaikat, juga kaya khlorofil

Ardhi 2010 berbagai sumber antara lain Trubus XXXIX/114-115
http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC2267880/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar